kalau perputaran dunia ini harus hancur dan akhirnya lahir kembali, aku harap kamu tetap ada. entah untuk meminta dibawakan kopi pada pagi hari walaupun belum sarapan, ataupun membiarkan kulitmu terkena percikan hujan di sore hari setelah selesai bekerja. apapun itu, aku harap kamu tetap ada. tetap ada untuk mengirimkan kebahagiaan kebahagiaan kecil kepada sekitar, tetap ada untuk menghadirkan peluk yang hangat kepada pelik yang pengap.

di hari paling bahagiamu, aku harap dirinya menjadikan dirimu sebagai tumpu, poros, acuan. sebagai arah mata angin untuk penunjuk jalan, sebagai segala perputaran. aku harap tersebut namamu didalamnya.

kamu pulang, aku pun. disana hangat, kan? sehangat cahaya matahari di penghujung akhir bulan Desember? Disini hangat, sehangat kopi hitam yang dulu pernah kita seruput dipukul 1 pagi dini hari sambil mengawang tentang angan yang kita gantung pada dunia.

jangan pernah bilang ini akhir, besok atau lusa aku akan pulang. menyambutmu dan dia, berbincang tentang hari hari kita yang lalu sampai rencana masa depan lainnya. soal bahagia kita, tentang selamanya kita.

with love, mg & wifey